Tuesday, June 05, 2012

Sosial Media, the End of Gender?

0

Ada sebuah video menarik di TED berjudul Social Media, the End of Gender. Ini mengingatkan saya dengan discourse tentang internet sebagai genderless space, dimana gender doesn't matter. Benarkah? Saya rasa tidak, hingga saat ini saya masih percaya bahwa everything is gendered, even cyber-spaces. 

Video tersebut menekankan tentang internet dan marketing, dimana sebelumnya konsumen dibedakan sesuai dengan demografinya. Misalnya berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin dsb. Artinya jika anda berada dalam suatu kelompok demografi tertentu, anda memiliki kecenderungan tertentu. Pun demikian, saat ini sulit sekali untuk melakukan pengelompokkan tersebut, sehingga demografi bukanlah hal utama terlebih internet memungkinkan hal tersebut. Akibatnya, apa yang disukai seseorang itu yang lebih penting. Yang membuat saya tidak nyaman di sini adalah, kita ditrack online, berdasarkan apa yang kita lakukan di dunia maya. Hanya karena saya berkunjung ke sebuah dating situs, ketika saya berpikir untuk melakukan online field work untuk tugas kuliah, saya menjumpai iklan dating situs di blog saya. Atau karena saya sering mencari hostel atau penerbangan murah, terkadang ada iklan hostel dan penerbangan juga. 

Pun demikian, demografi ternyata masih penting juga. Pernah saya membuktikan dengan mengganti jenis kelamin saya menjadi laki-laki di Facebook dan mengatakan interested in men. Awalnya saya tidak melihat adanya perbedaan ketika saya memilih jenis kelamin perempuan dan interested in none. Namun kemudian, saya mendapatkan iklan tentang gay cities dan beberapa iklan produk yang ditujukan untuk laki-laki (e.g. pencukur kumis, dsb). Hal tersebut belum pernah saya dapatkan sebelum saya mengganti info pribadi saya di Facebook. 

Related Posts:

  • Merindukan Ruang Publik yang Aman bagi Perempuan (dan Anak) Miris hati saya, ketika pagi ini membaca sebuah tulisan "Mahasiswi Diperkosa Lima Pemuda di Angkot." Ini mengingatkan saya pada status mbak Mariana Amiruddin di FB beberapa hari yang lalu, "Seorang ibu menunggu angkot di pin… Read More
  • kita belajar dari kematian Judul buku : Selasa Bersama Morrie: Pelajaran Tentang Makna Hidup Pengarang : Mitch Albom Penerjemah : Alex Kantjono Penerbit : Gramedia Thn Terbit : 2001 Jml Hal : 220 hal  "satu sa… Read More
  • Yuk Buat PentigrafGegara kelas menulis, saya yang tadinya nggak tau pentigraf jadi belajar pentigraf dan belajar membuatnya juga. Pentigraf itu kependekan dari cerPEN TIga paraGRAF. Menulis pentigraf, tentunya menjadi tantangan tersendiri, yai… Read More
  • Kutunggu Kau Di Siniaku memintal doauntuk dia yang tercintakembalilah dia yang terkasihlelah sungguh aku menanti berakhirnya 1 dasawarsanamun kau tak kunjung kembalitiap purnama kutunggu kau di ujung jembatan initempat terakhir kau kutemu “… Read More
  • Sosial Media, the End of Gender?Ada sebuah video menarik di TED berjudul Social Media, the End of Gender. Ini mengingatkan saya dengan discourse tentang internet sebagai genderless space, dimana gender doesn't matter. Benarkah? Saya rasa tidak, hingga saat … Read More

0 komentar: