Persoalan buruh migran masih saja menjadi hal yang biasa ditemui. Pun begitu, nyatanya upaya perlindungan terhadap buruh migran ini masih kurang. Beberapa teman yang aktif berusaha menyelesaikan permasalah ini mengeluhkan kurang kooperatifnya pemerintah. Ini tentu saja hal yang ironis, mengingat buruh migran adalah penyumbang terbesar devisa negara.
Sebut saja M, yang mengadu nasib ke salah satu negara timur tengah. M yang bekerja di sana untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, mengalami nasib yang malang. bagaimana tidak, M diperkosa oleh anak laki-laki majikannya, hingga akhirnya M hamil. Tidak hanya itu saja, gaji M selama bekerja di sana juga belum dibayarkan.
Lain lagi dengan J, yang saat ini harus berada di penjara karena dituduh menyantet majikannya. Tidak hanya itu saja, nama J pun dipalsu dengan nama orang lain. J saat ini telah 2 tahun di penjara tanpa ada upaya signifikan untuk membebaskannya. Saat saya menemui keluarganya, ternyata telah banyak media yang meliput cerita J. bahkan orang nomor 2 di kota tersebut telah datang ke sana. Namun J masih belum bebas juga.
Jika J dipenjara karena dituduh menyantet majikan, T dipenjara karena ketahuan memiliki HP. Kini T telah 8 bulan dipenjara.
....
itu tentu saja hanya beberapa dari cerita sedih perjalanan buruh migran.
Sunday, October 28, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment