Monday, August 27, 2007

persaudarian perempuan, lemah?

0

Benarkah persaudarian perempuan lemah?
Hal ini masih saja menggelisahkan saya. Dalam perjalanan hidup saya sebagai seorang perempuan, nyatanya saya selalu dihadapkan pada lemahnya persaudarian perempuan.
Ini tentu saja berbeda dengan laki-laki, yang saya pikir lebih mempunyai ikatan persaudaraan yang kuat dibandingkan perempuan.
Persaudarian antar perempuan seringkali dilemahkan oleh rasa iri, cemburu, laki-laki dan sebagainya..
Padahal untuk menuju kesetaraan antara perempuan dan laki-laki serta mengakhiri penindasan terhadap perempuan, maka ikatan persaudariaan ini harus dikuatkan.

Related Posts:

  • mengingat kartini, mengingat perempuan Talang Mamak .. sekedar catatan di hari Kartini.. Terlepas dari segala kontroversi tentang mengapa hari Kartini, mengapa Kartini, dsb; menurut saya Kartini ad… Read More
  • Merindukan Ruang Publik yang Aman bagi Perempuan (dan Anak) Miris hati saya, ketika pagi ini membaca sebuah tulisan "Mahasiswi Diperkosa Lima Pemuda di Angkot." Ini mengingatkan saya pada status mbak Mariana Amiruddin di FB beberapa hari yang lalu, "Seorang ibu menunggu angkot di pin… Read More
  • PRT migran oh PRT migran...Beberapa hari lalu publik dikejutkan dengan pernyataan Ketua DPR RI, Marzuki Alie yang menyatakan "PRT TKW itu membuat citra Indonesia buruk." Lebih lanjut Marzuki menyarankan untuk menghentikan sementara pengiriman TKW PRT, … Read More
  • Sebuah Apologi: Catatan di Hari Perempuan InternasionalPengantarTulisan ini adalah apologi saya atas komentar saya di sebuah situs jejaring sosial. Kenapa apologi, karena ini adalah pembelaan saya atas kata-kata saya, yang saya sadari sulit untuk saya lempar ulang di situs terseb… Read More
  • sexual contractOne of the most popular theory on state is social contract theory. Thomas Hobbes (1651), John Locke (1689), and Jean-Jacques Rousseau (1762) are the most famous philosophers of contractarianism. The notion of this theory is t… Read More

0 komentar: