Bila kita mencermati dongeng-dongeng atau cerita saat kita masih kecil, banyak yang tidak pro-anak. Atau banyak dari cerita tersebut yang tidak melihat sisi perasaan anak atau memperhitungkan bagaimana perspektif anak mengenai hal tersebut. Rasanya semua hanya melihat dari perspektif orang dewasa atau menceritakan bagaimana seharusnya anak bersikap.
Misalnya cerita Malin Kundang yang demikian popular. Yang kita ketahui adalah Malin Kundang adalah anak durhaka. Jika kita durhaka, kita bisa dikutuk, dsb… Namun adakah kita mencermati, mengapa Malin bisa seperti itu? Kita semua pasti setuju jika pola pengasuhan anak membawa dampak terhadap perkembangan karakter anak (baca deh pengasuhan anak di blogs ini). Nah mengapa tidak diceritakan bagaimana pengasuhan yang dilakukan oleh orang tuanya? Hal yang sama juga untuk cerita Batu Menangis.
Lalu mengenai cerita Sangkuriang, apakah kita akan berpihak pada Dayang Sumbi? Bukan salah Sangkuriang jika ia ingin menyenangkan hati ibunya dengan menyembelih Tumang. Dan bukan salah Sangkuriang, jika dia tidak mengetahui bahwa Tumang adalah ayahnya. Mungkin hal semacam ini yang sepertinya lepas dari pencermatan kita.
selain itu banyak pula cerita-cerita yang menggambarkan bagaimana keberuntungan selalu berpihak pada anak bungsu. pernahkah kita berpikir bagaimana dengan perasaan anak sulung, yang biasanya malah menjadi tokoh antagonis?
Bagi saya, bukan masalah benar atau salah dalam cerita tersebut. Tetapi juga bagaimana kita memperhatikan pula perspektif anak. Mereka pasti memiliki tanggapan tersendiri mengenai cerita anak yang disampaikan padanya. Entah itu mereka tidak suka karena ceritanya selalu menceritakan anak bungsu yang selalu mendapatkan segalanya, dan sebagainya. Sebagai orang yang pernah mengalami menajdi anak, pasti kita juga pernah memiliki pikiran semacam itu.
merindukan cerita berperspektif anak
Posted on 12:38 AM by ria permana sari
Related Posts:
Apa Kabar Anak IndonesiaTanggal 23 Juli merupakan Hari Anak Nasional. Menarik, memang ada hari khusus bagi anak-anak. secara kasat mata hal ini berarti ada perhatian dan penghargaan terhadap anak-anak. berkaitan dengan peraturan, pemerintah juga tel… Read More
pendampingan anak, memberi yang terbaik bagi anak"tulisan lama"anak bukanlah orang dewasa mini. Mereka tengah berada dalam fase khayalan yang ingin direalkan dalam kehidupannya. Inilah yang menyebabkan anak-anak acapkali mengimitasi tokoh idolanya, entah itu nyata atau tida… Read More
pengasuhan anakMembicarakan masalah anak merupakan hal yang menarik bagi saya. Bahkan menurut saya, masalah ini tidak lekang dimakan waktu. Bagaimana tidak, karena kita memiliki pengalaman sebagai anak-anak dan kita semua pasti bersinggunga… Read More
Pemberian ASI Ekslusif Adalah Hak AnakPemberian ASI ekslusif, saat ini marak dikampanyekan. Di televisi pun telah ditayangkan iklan layanan masyarakatnya. Pun demikian, pihak susu formula juga gencar mempromosikan produknya, baik terselubung atau tidak. Pemberian… Read More
merindukan cerita berperspektif anakBila kita mencermati dongeng-dongeng atau cerita saat kita masih kecil, banyak yang tidak pro-anak. Atau banyak dari cerita tersebut yang tidak melihat sisi perasaan anak atau memperhitungkan bagaimana perspektif anak mengena… Read More
1 komentar:
wah...
jadi kepikiran juga ya..
biasanya mikir hal hal lain yang orang dewasa oriented..
...
hmm padahal punya anak 3.. tp menyerahkan urusan buku cerita ke penerbit...
...
terus.. seharusnya yang bagaimana yang pantas dan patut????
Post a Comment