Thursday, September 09, 2010

another version of snow white...

4


Hari ini kelas kami membicarakan sebentar tentang snow white alias puteri salju. Dr. Kyoko kemudian menceritakan tentang versi asli cerita snow white. Ide ceritanya sama, hanya saja untuk tulisan berikut saya kembangkan sendiri. Dan untuk bagian terakhir (ending cerita) saya kembangkan sendiri. Terinspirasi juga dengan buku perempuan pemintal kegelapan di bagian cerita cindelarat. Rasanya menarik melihat sesuatu dari perspektif yang berbeda bukan?

Mungkin semua orang membenciku, tidak anak kecil tetapi juga orang dewasa. Semua orang berpikir akulah si pemuja kecantikan, yang tidak ingin tersaingi hingga kemudian tega membunuh anak tiriku demi untuk predikat 'yang paling cantik.' Aku dan cermin ajaibku serta usahaku menyingkirkan anak tiriku, itukah yang kalian dengar? Apakah kalian tahu kakiku dipasung dan dibakar di api, serta harus menari di hadapan Snow White hingga aku mati..? Sekarang, dengarkan ceritaku, dan lupakanlah sebentar cerita yang pernah kalian dengar.

Aku tidak pernah menyangka jika kemudian setelah beberapa saat ratu wafat, raja memintaku menjadi pendampingnya. Dengan menjadi istri raja, aku otomotis menjadi ratu bukan? Ini tentu saja kebanggaan tersendiri untukku, dari semula perempuan biasa, menjadi seorang ratu.

Raja memiliki seorang anak perempuan yang kemudian tumbuh menjadi seorang putri yang cantik, tentu kalian mengenalnya bukan? ya Snow White. Tentang kecantikan, hmmm rasanya semua perempuan ingin menjadi cantik. Kecantikan dilabelkan pada perempuan dan rasanya perempuan selalu dituntut untuk tampil cantik. Rasanya tidak hanya diriku saja yang ingin menjadi cantik. Terlebih aku adalah ratu bukan? Jika kemudian aku iri dengan kecantikan snow white, rasanya wajar saja. Sebagai perempuan kalian tentu saja pernah iri dengan perempuan lain yang lebih cantik.

Namun bukan itu masalahnya. Biarkan aku memberitahu kalian hal yang tidak pernah orang lain ketahui. Aku berusaha menjadi ratu, istri dan ibu yang baik. Namun kemudian, setelah beberapa saat tinggal di istana, aku mengatahui sesuatu yang tentu saja kalian tidak pernah mengetahuinya. Kecantikan Snow White tidak saja menarik hati para pangeran dari kerajaan tetangga, tetapi juga Raja. Ya, ayah snow white sendiri. Incest (lebih lanjut tentang incest dapat diklik di sini)adalah suatu hal yang tidak diperkenankan, ini adalah aib kerajaan dan juga aib keluarga kami. Kultur berkata bahwa incest adalah sesuatu hal yang tabu, hal ini dibenarkan juga dari segi kesehatan, karena anak hasil incest memiliki kecenderungan mengalami kelainan genetis. Beruntunglah aku yang memiliki cukup pengetahuan tentang medis dan obat-obatan, meski kemudian hal ini membuatku dicap sebagai penenung (witch). Adalah suatu hal yang jarang ketika perempuan memiliki pengetahuan tentang hal tersebut, sehingga perempuan seperti aku kemudian dikonotasikan sebagai penenung. Aku jadi bertanya, apakah salah ketika perempuan berusaha menguasai ilmu kesehatan?

Kembali pada ceritaku, bisakah kalian membayangkan jika berada dalam posisi aku? Aku sangat terpukul, namun aku harus berbuat sesuatu. Aku berusaha menyelamatkan Snow White, puteri angkatku dengan membuang dia jauh-jauh dari istana. Aku tidak ingin kejadian ini berlanjut dan diketahui publik. Jika hal ini tercium oleh pihak luar, bahkan oleh musuh kerajaan kami tentu akan menjadi pukulan telak bagi raja. Aku membenci hal ini, karena bagaimanapun juga Raja bersalah, tidak seharusnya dia melakukan incest pada anak kandungnya. Dengan alasan kerajaan, aku harus mengesampingkan hal tersebut dan tentu saja, perasaanku. Snow White yang masih belia tentu saja tidak mengeti pertimbanganku. She is a little bit green to know the truth.

Hari demi hari berlalu dan berganti bulan. Aku masih saja khawatir dengan keadaan Snow White. Aku berharap agar dia tidak hamil, karena jika hal itu terjadi tentu akan menjadi masalah baginya. Dia masih sangat muda dan tentu saja untuk (sekali lagi) nama baik kerajaan.Inilah alasanku selalu memantau Snow White, bukan untuk mencari tahu siapa yang paling cantik di seluruh dunia. Dan ternyata kekhawatiranku terjadi, Snow White hamil..

Apakah kalian mengetahui jika siang dan malam aku berusaha meramu daun-daunan bukan untuk membuat racun yang kemudian aku taruh ke dalam apel. Aku meramu daun-daunan agar menjadi ramuan yang dapat menggugurkan kandungan Snow White, tentu saja sebelum janin itu bertambah besar. Akhirnya aku berhasil membuat ramuan itu dan menaruhnya di sebuah apel.

Kemudian aku menyamar menjadi seorang nenek tua dan bertamu ke rumah Snow White. Aku tahu, hatinya yang lembut menjadikannya langsung iba kepadaku. Nenek tua yang terlantar. Kemudian aku memberinya apel sebagai ucapan terima kasih. Aku memaksanya untuk menerimanya serta memakannya. Aku berharap agar ramuan itu dapat bekerja dengan baik.

( to be continued )...

ada beberapa versi yang ada di otak saya untuk mengakhiri cerita ini.
saya tidak setuju dengan pertentangan antar perempuan jika kemudian dijadikan ending cerita. jadi kemungkinan terbesar adalah institusi yang kemudian menjadi penyebab sang ibu tiri dipasung dan dipaksa menari hingga mati.




4 komentar:

Santi UD said...

ayo donk jeng Ria, lanjutkan.. *penasaran*

Santi UD said...

Ayo donk Jeng Ria, lanjutkan.... *penasaran*

Santi UD said...

ayo donk Jeng Ria, lanjutkan... *penasaran*

Santi UD said...

ayo donk Jeng Ria, lanjutkan... *penasaran*