Pertanyaan "Kapan menikah?" rasa-rasanya menjadi pertanyaan yang acap dilontarkan kepada saya. Dan jawaban saya saya adalah, marriage is not yet across on my mind. Saya belum ada gambaran tentang hal itu, bagi saya menikah itu adalah pilihan. Dalam agama yang saya anut pun menikah itu sunah, bukan wajib. Now I am single, and I am happy (beberapa orang mengatakan hal tersebut hanya untuk menghibur diri saja, benarkah? saya rasa tidak).
Menikah membawa konsekuensi yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Bagaimana tidak, perempuan yang belum juga menikah kemudian dianggap sebagai 'perawan tua' atau 'tidak laku' (hello memangnya barang dagangan, sehingga dibilang tidak laku?). Ini tentu saja berbeda dengan laki-laki, yang rasa-rasanya jarang diperlakukan demikian.
Alasan yang paling rasional, mengapa orang-orang menanyakan hal tersebut kepada perempuan, menurut saya terkait dengan persoalan kesehatan reproduksi. Umur perempuan yang relatif aman untuk melahirkan adalah 19 - 35 tahun. Ini artinya, perempuan yang diharapkan menikah pada rentang umur tersebut. Ini terkait dengan salah satu alasan pernikahan, yaitu melanjutkan keturunan.
Menikah adalah pilihan, dan tentunya ini harus dihormati oleh semua orang. Sehingga jangan sampai kemudian seorang perempuan menikah karena tidak ingin menendapatkan label yang buruk di masyarakat. Ini artinya, apa yang kita lakukan adalah berdasarkan apa yang kita inginkan dan kita yakini, bukan karena mengikuti apa kata orang.