Monday, February 10, 2014

Nasib Pejalan Kaki

0

Tidak terasa hampir satu tahun, saya kembali tinggal di ibu kota. bergelut dengan kemacetan dan akhir-akhir ini adalah banjir, sungguh sangat tidak bersahabat. saya tidak sedang menggerutu tentang banyaknya mobil di kota ini atau curah hujan yang tinggi, saya hanya ingin berbagi cerita tentang saya yang menjadi pejalan kaki. 

Menjadi pejalan kaki di jakarta tidaklah mudah, penuh perjuangan. Bukan hanya karena asap kendaraan bermotor, namun juga karena hak pejalan kaki yang seringkali terampas. Sebut saja tentang trotoar, di banyak tempat trotoar ini telah beralih fungsi, dari menjadi tempat parkir kendaraan atau tempat berjualan para pedagang. Akibatnya, pejalan kaki kehilangan tempatnya, yang seharusnya dia dapat berjalan dengan tenang di tempat yang sudah disediakan menjadi berebutan dengan pemakai jalan yang lain. 

Salah satu hal yang paling tidak menyenangkan adalah ketika menyeberangi jalan menggunakan zebra cross. Entah para pemakai jalan tidak memiliki sim atau tidak melihat adanya zebra cross, mereka menghentikan kendaraannya tepat di zebra cross atau bahkan melebihinya. sekali lagi perampasan hal pejalan kaki. tidak hanya itu saja, seringkali saya berteriak, karena beberapa pemakai jalan masih memacu kendaraannya ketika traffic lights berwarna merah. saya yakin, sebagian besar pengendara kendaraan itu adalah orang pintar yang memiliki ijazah paling tidak SMU, namun ternyata pemahaman berlalu lintasnya masih rendah. entah bagaimana mereka mendapatkan SIM. 

pernah juga suatu ketika, sehabis hujan kala itu dan saya berjalan di trotoar, sebuah mobil dengan kejamnya memacu kecepatan ketika melintasi jalan, termasuk dengan genangan. alhasil basahlah saya dengan cipratan air tersebut.

sungguh saya merindukan bagaimana dihargainya pejalan kaki, bukan hanya dari trotoar yang bebas hambatan, tetapi juga saling menghargai antara pemakai jalan.  

Related Posts:

  • Welcome to the Country of Thousand LakesPerjalanan dari Bangkok ke Helsinki kurang lebih memakan waktu 10 jam. Penerbangan dengan maskapai dari negara asal pembalap Kimi Raikonen cukup menyenangkan, mereka menyediakan fasilitas entertainment, sayangnya film yang te… Read More
  • welcome to land of smileAkhirnya, keinginan saya untuk sekolah lagi tercapai sudah, meski bukan di tempat yang sangat saya harapkan [moi, je voudrais continuer mon etudie a sorbone, may be someday.. Amien]. Jum'at lalu surat sakti itu akhirnya … Read More
  • ria dan kratongnya Hmm... karena ujian dan tentu saja assignment, belum sempat update blog ini lagi. Is it an excuse? Because actually tomorrow I have an exam. Wish me luck ya.. Seminggu yang lalu, adalah loy kratong festival (lebih lengkapny… Read More
  • Merindukan Ruang Publik yang Aman bagi Perempuan (dan Anak) Miris hati saya, ketika pagi ini membaca sebuah tulisan "Mahasiswi Diperkosa Lima Pemuda di Angkot." Ini mengingatkan saya pada status mbak Mariana Amiruddin di FB beberapa hari yang lalu, "Seorang ibu menunggu angkot di pin… Read More
  • sebuah cerita dari Nakhon Nayok3 hari, saya dan teman-teman saya akhirnya berkesempatan melakukan field trip. Lokasi tujuan field trip adalah Pak Phli District di Nakhon Nayok Province. Daerah ini tidak jauh dari AIT, bisa ditempuh dalam waktu 1,5 jam deng… Read More

0 komentar: