Thursday, January 21, 2010

Suku Talang Mamak Riau

2


Setelah kurang lebih 7 jam naik mobil dari Pekan Baru (sebenarnya bisa lebih cepat lagi namun karena kondisi jalan yang tidak terlalu baik karena hujan jadi perjalanan agak lama), akhirnya sampailah saya di Desa Talang Gedabu, lokasi dimana suku Talang Mamak tinggal. Suku Talang Mamak termasuk golongan Proto Melayu (Melayu Tua), yang merupakan suku asli Indragiri Hulu. Suku ini disebut juga "suku Tuha" atau suku pertama datang.

Suku ini berasal dari Pagaruyung (Sumatera Barat) yang terdesak karena konflik adat dan agama. Suku ini tinggal di beberapa daerah di Indragiri Hulu, dan salah satunya di lokasi yang saya datangi, Talang Gedabu. Menurut mitos, suku ini merupakan keturunan Adam ketiga yang berasal dari kayangan dan turun ke bumi, tepatnya di Sungai Limau dan menetap di Sungai Tunu (Durian Cacar, tempat Pati). Hal ini terlihat dari ungkapan "kandal Tanah Makkah, Merapung di Sungai Limau, menjeram di Sungai Tunu." Itulah manusia pertama di Indragiri nan bernama Patih.



Sebagian besar warga Suku Talang Mamak di Desa Talang Gedabu beragama Islam. Mereka menyebut dirinya Islam Langkah Lama, dimana mereka percaya pada roh-roh leluhurnya. Adat istiadat masih dipegang kuat oleh suku Talang Mamak tersebut, terutama terkait dengan upacara daur hidup (kelahiran, pernikahan dan kematian).

Kedekatan Suku Talang Mamak dengan lingkungan tampak dari adat istiadat mereka. Dimana untuk menebang pohon, mereka akan melakukan upacara adat meminta izin kepada leluhur mereka. Tidak hanya itu saja, mereka dilarang menebang pohon yang menghasilkan (misal pohon buah).

Suku Talang Mamak dalam Pusaran Kapitalisme
Perubahan merupakan sesuatu hal yang tidak dapat ditolak. Demikian halnya dengan Suku Talang Mamak. Arus informasi dan komunikasi dengan dunia luar telah menyebabkan mereka sedikit-demi sedikit berubah. Hal yang paling mencolok adalah tentang motor. Jauhnya akses, menyebabkan mereka menginginkan adanya alat transportasi sendiri. Hal ini yang melatarbelakangi mereka membeli motor. Alih-alih membeli motor, lahan mereka justru habis dan motor pun tak dapat diraih.


2 komentar:

NASSURY IBRAHIM said...

Menarik maklumat anda. Boleh dikongsi.

salam berkenalan dari nassury.blogspot.com dan kedaibukumaya.blogspot.com

Satriawan37 said...

Ass. Salam kenal.... saya suka dengan tulisan perjalanan/petualangan mbak... sukses ya...