Saturday, January 10, 2009

Resensi Film: turtle can fly

1

wah..hari ini saya menonton film ini kembali. Jadi ingat, saat terakhir menontonnya. kapan coba? 2 tahun lalu di cikole lembang bareng sama anak-anak. emp..gimana ya kabarnya kawan-kawan kecilku itu? 

Film ini asli bagus banget yang menceritakan perang dalam perspektif anak-anak, yang berlatarbelakang perang Irak-Amerika Serikat. Anak-anak ini kehilangan orang tuanya yang dibunuh massal saat perang. Anak-anak ini sebagian besar cacat karena ledakan bom, entah itu kehilangan kaki, tangan atau buta. Anak-anak ini dipimpin oleh seorang anak laki-laki yang dipanggil "Satelit" karena mampu mengakses parabola di desa yang saat itu menjadi tempat pengungsian. Satelit mengerahkan anak-anak tersebut untuk bekerja mencari ranjau yang kemudian dipertukarkan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Di antara anak-anak tersebut, terdapat 3 orang anak. Anak laki-laki yang tidak memiliki tangan dan memiliki kemampuan meramal, anak perempuan berumur 13 tahun bernama Agrin dan seorang balita berumur 3 tahun yang matanya buta. Dan cinta kemudian datang pada Satelit kepada anak perempuan tersebut. Ini membuat Satelit mengusahakan tali kepada gadis tersebut, padahal tali termasuk barang yang cukup sulit didapatkan, membawakan air untuk gadis tersebut, mencarikan ikan mas serta mengusahakan masker oksigen. perang telah membawa anak pada situasi yang sangat rentan. Bagaimana Agrin yang kemudian mempunyai anak karena diperkosa oleh tentara Amerika. Karena peristiwa tersebut Agrin menjadi membenci anaknya dan berusaha untuk membunuhnya. Agrin kemudian menenggelamkan anaknya ke danau yang airnya sudah tercemar oleh bahan kimia dan kemudian menjatuhkan dirinya ke jurang.

1 komentar:

Haris said...

Aku juga pernah nonton film ini, dan seingatku metro TV juga menyiarkan film ini. Ini salah satu film etnik Kurdi yg di tindas oleh rezim Sadam Hussein, keluarga Agrin dibunuh oleh tentara Sadam, dan dia sendiri diperkosa hingga harus membesarkan anak yg gak dia inginkan. Disinilah dia melawan kodratnya sebagai ibu yg harus menyayangi anaknya.

Ending cerita, saat tentara Amerika datang dengan misi pembebasan si Agrin bunuh diri terjun ke jurang, kasihan. :(