Showing posts with label puisi. Show all posts
Showing posts with label puisi. Show all posts

Tuesday, February 12, 2008

untuk seseorang di surga

1

Sosokmu kian samar dimakan waktu
kenangan tentangmu kian larut
seiring dengan lamanya penantianku

wajahmu kian terkikis sejalan dengan bergantinya hari
tak pernah lagi mimpiku hadirkan sosokmu
makin sulit kutemukan sosokmu dalam ingatan
makin sesak dadaku bila harus mengingatmu
makin ingin bertemu dirimu untuk menyegarkan ingatanku

perasaanku pun selalu berfluktuasi
kadang memarginalkan dirimu
terdesak oleh bayanganmu yang selalu kucari

atau bertambah besar
hingga perasaanku terkoyak dan tercabik-cabik
tapi yakinlah...
aku masih suka kamu!

untitle

1

sepi mengurai luka
membalut rasa yang kupunya
sakit ini ternyata tak terperi
aku lelah dengan segala
upaya yang tak berbalas
berakhirkah semua?
entahlah...

untitle

0

bila malam melagukan heningnya
dalam sepi aku berpikir tentang langkah ini
merajut mimpi dan cita
alangkah sukarnya
ternyata jalan demikian berliku
begitu banyak aral yang harus kutemui

ternyata aku masih gamang akan langkah ini

nyatanya

0



nyatanya aku masih mencarimu
dalam ruangan maya
tempat aku bisa menemukan kehadiranmu
meski itu hanyalah jejak langkahmu beberapa waktu yang tlah lalu

nyatanya
meski ratusan kali aku bilang akan meninggalkan semua
nyatanya aku masih tetap tidak bisa untuk tidak memikirkanmu

meski kubilang akan berlari menghilang
nyatanya aku masih memikirkanmu


Bandung, 30 Mei 2007
dimuat dalam www.kabarindonesia.com

sendiri

0

sepi menggelayuti
memendarkan asa hingga ke segala penjuru
mencoba tetap bijak dalam segala keresahan

nyatanya aku sendiri
dalam kehampaan ruang tak bertepi
aku tak kunjung bergeming
dan sekat pembatas ini begitu nyata adanya

ah..
malam sepi
sendiri
aku dan lamunanku

sesal

0

nyatanya aku masih saja merutuki
meski syukur tlah coba kuhadirkan
jalan ini begitu terjal
hingga aku selalu mengaduh dan memaki

kuhitung hari
betapa aku ingin segera angkat kaki
berlari dan tak kembali di sudut ini

namun nyatanya aku masih ada di sini
dalam smua rasa

tamak

0



ribuan keping emas yang kau kumpul
berlian yang bertaburan di sekitarmu
masih kurangkah?

hingga kau ambil pula milik mereka
dan tak terdengarkan jeritan kami
kala peluh kami ternyata menyegarkanmu

kami tak butuh segala pujimu
karena semua adalah kamuflasemu
yang seakan tak pernah berpuas
dan jadikan dirimu makin gemerlap

Bandung, 26 Juni 2007
dimuat di www.kabarindonesia.com

dan bertanya aku padamu

0

ingin kutanya
dalam kebisuan di antara kita
dalam sepi yang kian nyata
apa maumu atas itu semua

kini biar angin yang kabarkan
tentang aku yang tak lagi peduli atas semua
tentang aku yang hapus dirimu dari ingatanku

waktu tlah berlalu
dan nyatanya hening adalah realitas
aku pastikan tuk berucap
selamat tinggal


Bandung, 30 Mei 2007