Meski kemarin adalah puasa pertama saya, namun seminggu berpuasa di negeri gajah ini sudah bisa membuat saya merindukan suasana puasa di Indonesia. Ramainya penjual yang menawarkan ta'jil buka puasa dan juga orang-orang yang menghormati orang berpuasa adalah suasana berpuasa yang bisa saya rasakan di Indonesia, sementara di sini (pengalaman tinggal di dalam kampus) tidak demikian, buka puasa di tempat masing-masing tanpa ada adzan yang berkumandang (kecuali jika menginstal program islamic finder) seperti yang saya lakukan atau tinggal di dekat prayer room, dan tak ada pula penjual yang menawarkan makanan khas buka puasa seperti kolak dsb.
Kerinduan akan tanah air sedikit terobati ketika mengikuti acara buka puasa bersama yang diadakan KBRI di Thailand. Acara yang diselenggarakan tanggal 6 Agustus lalu di Aula Achmad Yani, dihadiri kurang lebih 200 orang Indonesia yang berdomisili di Bangkok. Bahkan seorang mahasiswa Indonesia yang tinggal di Chiang May rela menempuh perjalanan kurang lebih 9 jam untuk ikut menghadiri acara tersebut.
Tidak hanya dapat mencicipi masakan Indonesia macam soto, ayam goreng, sayur brokoli, kolak, es blewah, dll tapi juga menjadi ajang silaturahmi masyarakat indonesia di Bangkok. Selain buka puasa, dilaksanakan pula shalat maghrib, isya dan tarawih bersama.
Kerinduan akan tanah air sedikit terobati ketika mengikuti acara buka puasa bersama yang diadakan KBRI di Thailand. Acara yang diselenggarakan tanggal 6 Agustus lalu di Aula Achmad Yani, dihadiri kurang lebih 200 orang Indonesia yang berdomisili di Bangkok. Bahkan seorang mahasiswa Indonesia yang tinggal di Chiang May rela menempuh perjalanan kurang lebih 9 jam untuk ikut menghadiri acara tersebut.
Tidak hanya dapat mencicipi masakan Indonesia macam soto, ayam goreng, sayur brokoli, kolak, es blewah, dll tapi juga menjadi ajang silaturahmi masyarakat indonesia di Bangkok. Selain buka puasa, dilaksanakan pula shalat maghrib, isya dan tarawih bersama.