Wednesday, December 15, 2010

Traveler's Note: next stop Nha Trang

0

Perjalanan dari Da Lat ke Nha Trang ditempuh kurang lebih 5 jam. Setelah sebelumnya meminta pihak hotel memsankan tiket bus ke Nha Trang, jam 12.30 saya dijemput minibus menuju terminal.

Mendapatkan tiket adalah hal yang sulit dan menyebalkan. Bagaimana tidak? Karena para calon penumpang tidak antri dan saling serobot. OMG, it worse rather than in Indonesia. Cukup lama juga saya mendapatkan tiket, sampai akhirnya saya memasang tampang muka sebal (memang sebal betulan) dan beberapa saat kemudian, petugas memberikan tiket saya. Harga tiket dari Da Lat ke Nha Trang adalah 100.000 dong (Rp. 50.000).

Teman sebelah saya perempuan Vietnam. Dia cukup ramah, meski selalu berbicara bahasa Vietnam (yang tentu saja tidak saya pahami). Dia menunjukkan kebolehannya merajut pada saya (yang membuat saya gr dia akan merajut sepanjang perjalanan dan memberikan hasilnya pada saya, hahaha).

Perjalanan dari Da Lat ke Nha Trang boleh dibilang tidak terlalu menyenangkan, karena jalannya yang berliku dan kadang tidak bagus (bumpy road) serta ada perbaikan di beberapa jalan. Tidak hanya itu saja, kami juga melewati jalanan berkabut.

Tidak enaknya, saya harus menahan kencing selama 2 jam (OMG). Cukup sulit juga bagi saya dan membuat perjalanan terasa kurang menyenangkan. Di tengah perjalanan sebenarnya bus berhenti dan memberi kesempatan bagi penumpang untuk kencing. Namun, arealnya di daerah terbuka (tidak ada toilet). Mengetahui hal ini saya mengurungkan niat saya, padahal sudah bersegera memakai sandal gunung saya.

Untunglah 45 menit kemudian, bus berhenti di sebuah tempat pemberhentian yang menyedeikan fasilitas toilet. Finnaly... Dan, tak lama kemudian kami sudah sampai di Nha Trang, tempat pemberhentian saya selanjutnya.

Sebagaimana di kota-kota Vietnam yang sudah-sudah, di sini orang-orangnya sangat overwhelming. Siapa lagi, kalau bukan tukang ojeg. Dari awal kedatangan saya, mereka sudah menyapa saya dengan ramahnya dan ujung-ujungnya menawari jasa hotel atau tour. Hotel yang saya tuju adalah Kim Ngan Hotel, yang letaknya sebenarnya tidak jauh dari pemberhentian bus saya.

Saya sempat salah mengambil jalan, sehingga harus menempuh rute yang cukup jauh. Beberapa tukang ojek menawarkan bantuannya, namun saya tolak. Sampai akhirnya ada orang yang cukup baik Mr. Binh yang mengantarkan saya ke hotel. Dia bahkan memberikan nomor telpon kepada saya (namun maaf, saya tidak menghubungi dia lagi). Meski agak sulit juga berkomunikasi dengan dia, karena dia tidak terlalu bisa bahasa Inggris. Saya sempat curiga juga dengan niat baiknya, namun dia berkata "No Dollar."

Di Hotel Kim Ngan, saya mendapatkan kamar dengan harga cukup murah USD 6 (tanpa ac). Kamarnya cukup bagus dengan balkon (sayang menghadap ke pemukiman penduduk di belakang hotel ini yang sayangnya tidak tertata dengan baik. Hotel letaknya cukup strategis (10 menit ke pantai). Namun jika ingin lebih dekat lagi ke pantai, pilih hotel yang terletak di Tran Phu atau Hung Vuong.

Karena tidak mau ambil pusing, saya meminta bantuan pihak hotel untuk membantu saya mendapatkan tiket KA ke Da Nang. Padahal, sebenarnya saya bisa naik bus dengan harga USD 12. Sementara tiket kereta USD 14 (plus USD 2 untuk pihak hotel), rugi deh saya... Positive thinkingnya, gpplah, hitung-hitung merasakan kereta api di Vietnam.


0 komentar: