tag:blogger.com,1999:blog-29639871.post8161823628920386295..comments2023-07-09T20:01:06.521+07:00Comments on bunga rumput: Kartini,Perempuan Menulisria permana sarihttp://www.blogger.com/profile/17307698645417934516noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-29639871.post-88573681255421692102008-05-19T11:43:00.000+07:002008-05-19T11:43:00.000+07:00Ya kartini memang pahlawan nasional perempuan yang...Ya kartini memang pahlawan nasional perempuan yang paling dikenal diantara pahlawan-pahlawan perempuan nasional yang lain..mungkin ini karena tulisan-tulisan dan pemikiran-pemikirannya yang melampui perempuan dijamannya,sementara lazimnya perempuan jaman harus patuh pada adat dan keluarga terutama laki-laki sebagai kepala keluarga.<BR/>Kartini dapat menulis dan menikmati pendidikan karena statusnya sebagai keluarga priyayi.kita ingat bagaimana kebijakan pemerintah kolonial Belanda yang menerapkan politik etis bagi bumiputera salahsatunya adalah pemberian pendidikan bagi kalangan priyayi bisa merasakan pendidikan yang tinggi,tapi bagi kalangan biasa hanya pendidikan sekedarnya di Sekolah Rakyat yang penting bisa berhitung dan tidak buta huruf. Kartini adalah perempuan yang beruntung yang bisa menikmati pendidikan yang lumayan dan memiliki kemampuan untuk menulis, walaupun akhirnya ia harus menyeraha pada adat istiadat Jawa dan Laki-laki..(coba baca buku novel Para Priyayi tulisan umar kayam).Bila dikatakan Kartini itu jawasentris atau terlalu etnosentrisme itu bisa dikatakan wajar pada saat itu, saat itu perjuangan kita sebagai bangsa belumlah begitu terbentuk kelompok-kelompok pergerakan masih bersifat kesukuan seperti BO,walaupun BO diklaim sebagai organisasi moderen pertama yang muncul di Indonesia. tetapi itu juga wajar karena memang penjajah mengkondisikan seperti itu..terpecah-pecah dengan membedakan ras, golongan dan status.<BR/>tetapi terlepas dari itu kondisi perempuan lumayan maju dibandingkan dengan negara-negara barat..dinegara-negara barat perempuan baru bisa mendapatkan hak pilih dan memilih pada periode tahun 1960-an,tetapi di Indonesia begitu menggelar pemilu pertama kalinya pada tahun 1955 perempuan sudah mendapatkan haknya..walaupun tingkat keterwakilan perempuan di parlemen masih sangat rendah bahkan sampai sekarang. kadang sedih juga jika perempuan hanya menjadi vote getter bila pemilu tiba entah itu pilkada, pilpres atau pemilu legislatif. tetapi diantara rendahnya tingkat keterwakilan perempuan di parlemen aku kagum ketika Khofifah Indarparawangsa yang saat itu masih di PPP berani mengkritik kecurangan-kecurangan Orde Baru dan Golkar ketika Sidang Umum MPR/DPR tahun 1997, dan aku juga kagum dengan keberanian Dewi Fortuna Anwar ketika bersuara dalam pemilihan presiden tahun 1999yang saat itu masih dipilih oleh DPR dan bahkan beliau sempat membuat move untuk mendukung Habibie menjadi presiden pada tahun tersebut dengan membentuk kelompok IRAMASUKA.<BR/>Itu menunjukkan bahwa perempuan-perempuan Indonesia mulai bangkit dan menunjukkan kemampuannya..dan aku yakin perempuan Indonesia bisa menjadi lebih maju dari dulu dan sekarang...Anonymousnoreply@blogger.com